nelangsa..
datang saat raga haus keramaian..
bersama angin malam menggerus resah..
tercipta hampa..
puing-puing jiwa menggeliat dan teriak ingin terbang saja..
hanya raga yang tersiksa dan nelangsa..
dunia tetap berputar..
mentari memberi harapan..
dan malam menghapus senja..
pesakitan itu masih disini..
raga yang ditinggalkan puing-puing jiwa..
tangis saja tak cukup mewakili nasib..
karena nelangsa merebut merenggut nyawa yang hilang arah..
(tnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar